SELAMAT DATANG DI WEBLOG RIO

SELAMAT MENJELAJAHI WEBLOG RIO

Jumat, 09 Mei 2008

Peran Pemerintah dalam Ekonomi


(Ekonomi Publik: :1)Jika dilihat dalam faham kapitalisme murni fungsi pemerintah pada hakekatnya menurut adam smith ada 3 fungsi antara lain

Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negri dan pertahanan nasional.
Fungsi pemerintah untuk melaksanakan peradilan sosial.
Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang barang yang tidak disediakan oleh swasta, seperti jalan, dam, dan sebagainya.

(ekonomi Publik: :2) Pada hakekatnya ruang lingkup pemerintah sangat terbatas, yakni melasanakan aktivitas yang tidak dilaksanakan swasta, antara laian sebagai berikut :

Peran peradilan.
Peran pertahanan/keamanan.
Peran pekerjaan umum.

Namun dengan kemajuan dunia sekarang ini 3 peran dan fungsi pemerintah di atas tidak begitu berlaku sebab saat ini pemerintah ikut turut campur dalam mengatur masalah bidang ekonomi sehingga dalam perekonomian modern, peran pemerintah dapat diklasifikasikan 3 golongan antara lain :

Peran Alokasi, peran pemerintah dalam mengalokasikan sumber – sumber ekonomi.
Peran distribusi
Peran stabilisasi

(Ekonomi pembangunan: :3) Peran alokasi dalam hal ini pemerintah harus mampu mengalokasikan sumber – sumber yang diyakini dapat memenuhi kebuuhan orang banyak. Contohnya pengadaan barang publik dimana tidak di bangun oleh sawasta sebab tidak ada rivalitas didalamnya dan juga sifat barang publik tidak mempunyai sifat pengecualian, yakni semua orang bisa menikmati manfaat barang ini tanpa mengurangi manfaat jika digunakan pula dengan orang lain.

(Ekonomi Pembanguan: :6) Peran distribusi, pemerintah menjalankan fungsi ini mudahnya untuk meratakan semua ketimpangan yang ada pada negara trsebut contohnya perlu ada distribusi pendapatan yang merata untuk mencegah terjadinya ketimpangan ekonomi antara satu daerah dan daerah lainnya.

(Ekonomi Pemnagunan: :8) peran stabilisasi, pemerintah mencoba menstabilkan indikator yang ada dalam perekonomian seperti inflasi atau deflasi.


Masalah dalam pembangunan

(Ekonomi Pembangunan :1983:191)Masalah – masalah yang dihadapai NSBberkisaran pada tekanan penduduk, lahan atau tanah dan penggunaanya, pembangunan masyarakat desa, tabungan dalam negri dan pembentukan kapital, wiraswasta, dan prioritas dalam pembangunan.

Tekanan penduduk
(ekonomi pembangunan;1983:193) Masalah kelebihan penduduk merupakan penghalang untuk perkembangan ekonomi. Berkembangnya kecepatan berproduksi belum dapat mengimbangi kecepatan pertambahan penduduk.Bahaya kelebihan pendudukini dapat dihindari dengan migrasi dan perubahan pola hidup.



Tanah

(ekonomi pembangunan:1983;197) Sebagian besar dalam NSB penduduknya merupakan bermata pencaharian sebagai petani. Pada umumnya yang bekerja sebagai petani produktifitasnya rendah, sebab berkaitan antara faktor yang berkait dengan keadaan negara terbelakang, akan lebih rendah hasilnya meskipun secara relatif keadaan lam negar tersebut maju.

Produktivitas tersebut dikarenakan juga sistem sewa tanah secara tradisional (feodal) yaitu penyewa tidak memiliki dorongan untuk menjaga kesusburan meskipun mereka tahu mengerjakanya.

(ekonomi pembangunan:1983:198) Tanah – tanah luas yang dimiliki oleh perseoranan juga menyebabkan tingkat produksi semakin rendah karena penggarapan yang tidak efisien. Sehingga perlu adnya land perform pembagian hak milik tanah luas diantara para petani, dengan atau tanpa kompensasi bagi pemilik lama. Follow upnya diperlukan bantuan – bantuan berupa petunjuk dan tenis keuangan.

Pembangunan masyarakat desa

(ekonomi pembangunan:1983: 201) Suparmoko berpendapat pembangunan masyarakat desa adalah suatu proses dimana orang – orang disitu bersama dengan pjabat – pejabt pemerintah berusaha untuk memperbaiki keadaan perekonomian, sosial, budaya dalam masyarakat yang bersangkutan, mengintegrasikan masyarakat ini dalam kehidupan bangsa dan dapat membantu membangun bangsa dan negara.

Tabungan dan pembentukan modal

(ekonomi pembangunan:1983:204) Kurangnya modal dan tabungan juga merupakan masalah yang pelik dinegara berkembang yang dapat menghalangi pertumbuhan ekonomi secara cepat. Sebab dalam negara berkembang sulit untuk mendapatkan saving domestik sebab swasta sendiri enggan membuka usaha dalam jangka panjang sebab tidak ada kepastian dan kestabilan di NSB.

Wiraswasta

Di NSB kalangan ini juga memiliki permasalahan dalam proses pembangunan dalam buku ekonomi pembangunan edisi ke 3 suparmoko mengatakan wiraswasta sulit untuk membuat kreatifitas kemajuan yang sama dengan bangsa barat hanya karena terbentur oleh adat istiadat, disamping itu juga sarana dan prasarasana yang kurang memadai di NSB sendiri sehingga 2ajar bila di NSB kurang akan wiraswasta dibidang manufaktur.

Prioritas pembangunan

Dalam buku ekonomi pembangunan edisi ke 3 suparmoko berkata pemilihan kebijakan pembangunan harus ditentukan atas dasar sifat dan tujuan yang berbeda yang hendak dicapai yaitu meningkatnya pendapatan perkapita, kurangnya pengangguran, seimbangnya neraca pembayaran internasional, dan tidak tergantung pada pasar luar negri.

1 komentar:

Mita M. Supardi mengatakan...

thx ya atas tulisannya. lumayan ngebantu gw yg sedang terdesak waktu nih. hehe. salam kenal, saya michan HI UNPAR.